*

New York 8/10/2025, MedanPers. Id
Wilson Lalengke, tokoh pers dan aktivis kemanusiaan Indonesia, telah tiba di New York City untuk membawa pesan nurani dunia ke hadapan Komite Keempat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia akan berbicara bukan atas nama kekuasaan, tapi atas nama kemanusiaan, membawa jerit sunyi korban ketidakadilan dan air mata bangsa-bangsa tertindas.
Misi Moral
Wilson Lalengke menolak tunduk pada kebisuan dunia. Ia datang bukan sebagai pejabat, tapi sebagai wakil nurani rakyat Indonesia, membawa pesan tajam ke jantung dunia: bahwa rakyat kecil pun berhak bersuara, dan suara kebenaran tak boleh dikubur oleh politik kepentingan.
Isu Global
Isu yang akan ia angkat bukan hal sepele: pembunuhan di luar hukum, penyiksaan, penahanan tanpa dasar, hingga pembiaran pembantaian massal. Semua terjadi di depan mata — sementara dunia memilih diam. Dan di tengah keheningan itulah, Wilson Lalengke berdiri tegak.
Pidato di PBB
Pidatonya diyakini akan menjadi gema moral dari Timur, menembus dinding dingin PBB yang kerap bisu di hadapan kezaliman global. Indonesia patut berbangga — karena dari tanah air yang jauh, ada satu anak bangsa yang berani menantang diamnya dunia.
Kutipan
"Dunia boleh diam, tapi kita tidak. Keadilan tidak boleh ditukar dengan diplomasi."
"Ketika manusia berhenti peduli pada penderitaan sesamanya, maka dunia kehilangan jiwanya."
Social Header