
Gaza Palestina, 12/8/2025
Berita tentang 300 jurnalis terbaik di Gaza tersapu timah panas secara brutal tidak dapat diverifikasi. Namun, ada laporan tentang serangan brutal militer Israel terhadap tenda jurnalis di Kota Gaza pada 10 Agustus 2025, yang menewaskan lima jurnalis, termasuk Anas Al Sharif, koresponden Al Jazeera.
*Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis di Gaza:*
- *Pembunuhan Jurnalis*: Serangan Israel terhadap jurnalis di Gaza telah memicu kecaman keras dari masyarakat internasional. Anas Al Sharif meninggalkan pesan terakhir di media sosial X yang menggambarkan perjuangannya untuk kebebasan Palestina.
- *Kekerasan Terhadap Jurnalis*: Kekerasan terhadap jurnalis di Gaza merupakan tindakan yang tidak dapat diterima dan dilindungi oleh PBB. Jurnalis memiliki hak untuk melakukan tugasnya tanpa takut akan kekerasan atau ancaman ¹.
*Serangan Brutal di Gaza: 5 Jurnalis Tewas*
Militer Israel dikecam keras setelah serangan udara brutal pada 10 Agustus 2025, yang menargetkan tenda pers di luar Rumah Sakit al-Shifa, Gaza City. Serangan ini menewaskan 5 jurnalis Al Jazeera, termasuk:
- *Anas al-Sharif*, koresponden ternama
- *Mohammed Qreiqeh*
- *Ibrahim Zaher*, juru kamera
- *Mohammed Noufal*
- *Moamen Aliwa*
Pembunuhan ini dianggap sebagai pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip perlindungan jurnalis dan kebebasan pers dalam situasi konflik bersenjata. Serangan ini merupakan bentuk sistematis membungkam kebenaran dan membatasi dokumentasi independen atas pelanggaran HAM.
Ya, jurnalis Indonesia terus menggugat dan mengecam kekerasan terhadap jurnalis di Gaza. Mereka menyerukan keadilan dan perlindungan bagi jurnalis yang berjuang untuk kebenaran. Mari kita dukung kebebasan pers dan hak asasi manusia!
Mengutuk serangan ini sebagai bentuk kebiadaban dan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional.
Jurnalis adalah "mata dunia" yang menyampaikan kebenaran, dan menghilangkan nyawa mereka adalah upaya membungkam kebenaran ¹ ².
Social Header