Halmahera Selatan, MedanPers.ID – Ujang basar dari siang sampe sore bikin Desa Bibinoi tatono air, Desa Bibinoi di Kecamatan Bacan Timur Tengah, Halmahera Selatan, tinggalang banjir, Rabu (27/08/2025). Rumah-rumah masyarakat sampe tatenggelam, jalan utama langsung lumpuh, aktivitas semua berenti.
Air guhi yang turun tara bisa tatampung di got yang so pende. Got so tara mampo, akhirnya air tatumpa masuk di dalam rumah-rumah masyarakat. Dari pantauan di lokasi, ketinggian air so nae hampir lutut orang dewasa.
Satu warga yang tara mau sebut dia penama bilang, masalah utama memang ada di saluran air. “Drainase di sini tara bagus. Air kancang bagini langsung nae. Beberapa rumah so tinggalang, orang-orang susah. Kitong cuma bisa pasrah sambil kasesalamat barang-barang,” ungkapnya.
Kades Bibinoi So Dapa Nama Busu, Masyarakat Dong So Mara
Yang bikin masyarakat tambah panas, pas dorang sibuk babersih Pece deng rumpu yang tabawa banjir, Kepala Desa Bibinoi, Munir Kasuba, tara kelihatan batang idong. Warga bilang paitua cuma masong kong tidor di rumah.
“Itu kades, masyarakat susah bagini, paitua cuma bakunci tidor asek. Pemimpin model apa ini? Tara pantas jadi kapala desa,” sindir satu warga dengan nada keras.
Masyarakat dong so nilai, tara hadirnya kades pas kondisi darurat bagini, jelas bukti lemahnya kepemimpinan di tingkat desa. “Kalau pemimpin saja tara paduli, sapa lagi mau jaga masyarakat?”
Warga Desak Pemerintah Daerah dan BPBD Capat Turun
Memang tara ada korban jiwa, tapi masyarakat so hawater karna cuaca pancaroba masih bisa bikin ujang basar barapa hari kasana ini. Warga Bibinoi langsung desak pemerintah daerah dan BPBD supaya capat turun tangan.
“Kitong butuh tindakan nyata, jangan cuma janji. Tunggu apa lagi, nanti banjir so parah baru mau bagara?” tegas salah satu warga yang juga terdampak.
Masalah Drainase atau Kepemimpinan?
Bagi masyarakat Bibinoi, banjir kali ini bukan cuma karna drainase yang buruk. Lebih dari itu, ini soal kepemimpinan yang tara ada. Pemdes Bibinoi dianggap tara pernah serius cari solusi, lebih suka tutup mata daripada hadir bantu rakyat.
Sampai berita ini diturunkan, masyarakat masih berjuang babersih air dan lumpur. Kekecewaan ke kepala desa makin besar, karena tara ada kepedulian nyata di tengah warganya yang sementara susah.
Red/Halsel
Social Header