Breaking News

Investasi dalam Komersialisasi Bandara akan Menguatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Aspek penting dari pertumbuhan ini terletak pada peningkatan pendapatan komersial non-aeronautika dari bandara-bandara di Indonesia.

FOTO: Dari kiri ke kanan: Andy Wismarsyah, CEO of PT INARO TUJUH BELAS; Marsekal Muda Andi Wijaya, S.Sos., Aspotdirga Kasau; dan Jodi Mahardi, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi 

Jakarta, Indonesia, 17 September 2024 - Sektor penerbangan Indonesia bukan hanya tentang menghubungkan pulau-pulau – sektor ini juga merupakan pembangkit yang potensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Indonesia diprediksi akan menjadi pasar penerbangan terbesar keempat dalam dekade mendatang, menurut Deputi Menteri Koordinator Kedaulatan Maritim dan Energi Jodi Mahardi. Hal ini berimplikasi pada munculnya fokus yang semakin besar dalam memanfaatkan potensi ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peluang kerja di seluruh nusantara.

Mengutip Jodi Mahardi, “Sektor aviasi ini memerankan peran yang krusial untuk cita-cita bangsa ini sebagai katalis pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan perlindungan lingkungan.”

“Ajang Bali International Show ini adalah kesempatan untuk menarik kegiatan-kegiatan positif yang langsung berdampak ke masyarakat. Peran kita adalah untuk memfasilitasi kolaborasi lintas sektor, mempertemukan berbagai pemangku kepentingan.”

“Acara ini adalah bukti nyata bagi kekuatan kolaborasi antara sektor dirgantara, pariwisata, dan ekonomi.” Ia melanjutkan, “Kami telah mengajak para pakar global untuk membagikan wawasan mereka dan bekerja sama dalam membentuk masa depan industri-industri krusial ini.” 

Hal tersebut diungkapkan oleh Jodi saat acara konferensi pers acara Bali International Airshow 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center, sehari sebelum pembukaan acara pada 18 September. 

Para pakar industri menunjuk komersialisasi bandara sebagai strategi utama untuk mendukung hal ini.

Daniel Chow, Principal di manajemen konsultansi global Arthur D. Little, yang juga memiliki spesialisasi di bidang penerbangan, percaya bahwa letak geografis Indonesia yang unik menempatkan negara ini sebagai pemain utama di pasar penerbangan global.

"Sektor penerbangan menawarkan manfaat yang besar bagi Indonesia. Ia memainkan peran penting dalam mendorong inklusi sosial dengan menghubungkan berbagai pulau dan memfasilitasi pengangkutan barang-barang kebutuhan pokok," ungkapnya.

Bali International Airshow 2024 yang akan datang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ini, yang berpotensi menarik peluang investasi yang signifikan.

Sebagai gambaran, perhelatan Dubai Airshow 2023 mencatatkan transaksi penjualan senilai lebih dari US$101 miliar (~Rp1.611T), membuktikan dampak ekonomi yang dapat ditimbulkan dari acara-acara serupa terhadap industri penerbangan dan ekonomi secara lebih luas.

Sektor penerbangan Indonesia diproyeksikan akan mengalami peningkatan armada pesawat sebesar 5% per tahun selama lima tahun ke depan. Pertumbuhan ini tidak hanya menandakan potensi Indonesia sebagai pusat kedirgantaraan dan pertahanan yang berkembang pesat, tetapi juga menyajikan peluang signifikan untuk pembangunan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi di bidang penerbangan

Pengembangan infrastruktur penerbangan, termasuk bandara, fasilitas pemeliharaan, dan sistem kontrol lalu lintas udara, dapat memberikan manfaat yang luas bagi perekonomian, serta mampu meningkatkan efisiensi dan konektivitas transportasi secara keseluruhan.

Daniel menekankan bahwa investasi di bidang penerbangan dapat secara signifikan meningkatkan konektivitas antara pulau-pulau di Indonesia, mendorong perdagangan, pariwisata, dan perjalanan bisnis, yang semuanya merupakan komponen vital bagi pertumbuhan ekonomi.

Sektor penerbangan yang kuat, lanjutnya, dapat menarik lebih banyak wisatawan, yang mengarah pada pendapatan devisa yang lebih tinggi, serta penciptaan lapangan kerja secara langsung di dalam industri ini maupun secara tidak langsung melalui sektor-sektor terkait.

"Industri penerbangan adalah industri yang padat teknologi. Investasi di sektor ini dapat mengarah pada transfer teknologi dan keterampilan kepada tenaga kerja lokal, meningkatkan produktivitas dan inovasi."

"Selain itu, Indonesia dapat mendiversifikasi ekonominya dan mendorong masuknya lebih banyak investasi asing langsung (FDI) di berbagai sektor ekonomi, industri, dan wilayah lain untuk melengkapi kekuatannya di sektor-sektor tradisional, seperti pertanian dan sumber daya alam."

"Sektor penerbangan yang kuat akan meningkatkan daya saing global Indonesia dan menarik investasi asing," imbuhnya. Peningkatan daya saing ini, ditambah dengan manfaat potensial lainnya, dapat menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam ekonomi global, khususnya di kawasan ASEAN.

Strategi untuk memaksimalkan dampak ekonomi

Untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi ekonomi dari investasi penerbangan, Daniel Chow menyarankan agar operator bandara fokus pada peningkatan pendapatan komersial non-aeronautika di bandara.

Hal ini termasuk meningkatkan penawaran ritel bebas pajak, mengoptimalkan variasi pilihan makanan dan minuman untuk memenuhi selera pengunjung, menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih personal, menciptakan suasana berbelanja yang nyaman dan menarik, serta mengadopsi perkembangan terkini tren e-commerce untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas.

"Peningkatan pendapatan ini tidak hanya meningkatkan konsesi, tetapi juga mendorong permintaan untuk aliran pendapatan non-aeronautika lainnya, seperti iklan, yang pada akhirnya menciptakan efek multiplikator yang positif," katanya.

Oleh karena itu, operator bandara harus memberi perhatian yang lebih besar untuk secara teratur meningkatkan dan memperluas rencana tata letak terminal, variasi bauran penumpang, dan strategi alokasi pintu keberangkatan untuk mendukung kegiatan non-aeronautika mereka.

Penyelarasan rutin dengan pengembang dan lembaga atau instansi pemerintah juga sangat penting untuk memastikan bahwa proyek-proyek di atau dekat bandara sesuai dengan profil ekonomi dan bauran penumpang di wilayah setempat.

Namun, untuk menarik investor diperlukan upaya bersama dan dukungan dari pemerintah.

"Pemerintah perlu mengartikulasikan rencana pengembangan yang jelas dan menunjukkan potensi komersial yang kuat," ungkap Daniel Chow.

Ia menyarankan untuk mengembangkan proyek Aerotropolis melalui pembangunan fasilitas komersial, hiburan dan kreativitas (leisure), industri, serta perumahan di dekat bandara guna memperkuat alasan bisnis untuk investasi bandara dan menciptakan peluang ekonomi tambahan.

Selain itu, mengembangkan identitas merek yang khas dengan persepsi positif terhadap penawaran kualitas bandara sangat penting untuk meyakinkan calon pemegang konsesi agar percaya pada strategi komersial bandara serta strategi positioning merek bandara terhadap penumpang. 

Kerangka regulasi yang transparan, kebijakan yang konsisten, dan diperkuat dengan alokasi tanggung jawab yang jelas perihal desain, operasi, dan pemeliharaan akan mendorong partisipasi yang lebih besar dan komitmen jangka panjang terhadap investasi bandara.

Inisiatif yang berorientasi pada lingkungan juga sangat penting karena upaya untuk meminimalkan dampak lingkungan secara langsung dan mendukung maskapai dalam dekarbonisasi dapat membuat investasi lebih menarik bagi investor yang sadar akan aspek sosial dan lingkungan.

"Dengan berfokus pada strategi-strategi ini untuk meningkatkan pendapatan komersial non-aeronautika dan menciptakan lingkungan investasi yang menarik, Indonesia dapat membuka penuh aliran potensi dari sektor penerbangannya," katanya.

"Hal ini, pada akhirnya, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, menciptakan lapangan kerja, dan memposisikan Indonesia sebagai pemain utama di pasar penerbangan global, membawa manfaat yang jauh melampaui operasional bandara itu sendiri bagi ekonomi dan masyarakat Indonesia yang lebih luas," pungkas Daniel Chow.

Daniel Chow adalah Principal di Arthur D. Little yang fokus di bidang transportasi, penerbangan, maritim, dan industri terkait. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, Daniel telah memimpin berbagai inisiatif strategis, termasuk M&A dan transformasi bisnis, untuk perusahaan multinasional di seluruh Asia. Keahliannya yang meluas ke berbagai sektor mampu mendorong pertumbuhan dan inovasi di kawasan ini.

Airin*
© Copyright 2022 - MEDAN PERS